Rabu, 21 Januari 2015

Benda Bersejarah Adat Dayak Rawan Pencuri


Meski laporan pencurian benda - benda bersejarah adat dayak Kalimantan Tengah di Kabupaten Seruyan masih belum ada laporan resmi tentang pencurian, namun tetapi bukan berarti barang yang memiliki nilai sejarah itu tidak lepas dari aksi pencurian.
Salah satu yang benda bersejarah milik masyarakat yang menganut Hindu Kaharingan yang sering hilang dicuri, adalah Sapundu di Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya. Kepala Desa Bangkal Nehang mengungkapkan, jika Sapundu memang sering hilang dicuri.
"Padahal, Sapundu merupakan patung yang dibuat dari kayu ulin. Patung tersebut diukir pada batang kayu ulin itu untuk mengikat hewan kurban pada saat upacara Tiwah," terangnya
Bukan patung atau kayu ulin-nya yang menjadi masalah dalam hal ini. Namun menurut Nehang, benda tersebut tidak hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tapi juga mempunyai nilai seni dan religi yang kompleks bagi masyarakat Dayak Kaharingan.
"Kami berharap, agar masyarakat merawat dan menjaga peninggalan bersejarah, dan jika menemukan atau mengetahui adanya pencurian, maupun transaksi terhadap benda-benda kuno bersejarah itu, segera laporkan kepada pihak berwajib," harapnya.
Kabupaten Seruyan yang memiliki wilayah yang sangat luas, sementara benda-benda kuno seperti Sapundu itu kebanyakan berada di daerah pedalaman dengan akses informasi yang sulit, tentunya menjadi kendala untuk melakukan pegawasan oleh pihak berwajib.

Tidak ada komentar: