KUALA
PEMBUANG – Kasus korupsi terbesar di Kabupaten Seruyan yang melibatkan
anggota DPRD Seruyan akhirnya terbongkar. Pada hari Senin (23/12) pukul 18 WIB angota
reserse khusus tipikor Polres Seruyan telah berhasil melakukan tangkap tangan
terhadap aksi penyuapan terhadap lima orang anggota DPRD Kabupaten Seruyan.
Kelima
anggota DPRD Seruyan tersebut Budiyardi dari PKB , Hj Suherlina dari PDI P, , Ahmad
Sudarji dari PDI P yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Seruyan, Ery Ansori
dari PDI P dan Totok Sugiharto yang juga dari PDI P. Sementara itu, pihak
reserse khusus tipikor Polres Seruyan juga menangkap tangan yang memberikan suap
dengan inisial YS dan YM.
“Atas
informasi dari masyarakat, yang ditindaklanjuti Kapolres melalui reserse khusus
tipikor bergerak dan melakukan operasi tangkap tangan terhadap yang menyuap dan
yang disuap. Untuk TKP, ada yang di rumah, di jalan dan di bengkel” kata
Kapolda Kalteng Brigjen Pol Bambang Hermanu di Mapolres Seruyan yang tiba
sekitar pukul 11.00 WIB, ketika menggelar konferensi pers, kemarin siang
(24/12).
Total
uang yang berhasil disita sebanyak Rp.2,08 miliar. Uang tersebut dipaket masing
– masing sebesar Rp.75 juta sebanyak 22 paket, dan paket lainnya ada yang
bersisi Rp.100 juta serta Rp.130 juta. Dimana total uang keseluruhan yang sudah
dipaket sebanyak 26 paket. Selain itu, Barang bukti lain diantaranya handphone,
bukti resi pengambilan uang serta sebuah mobil jenis Suzuki Escudo.
“Saat
ini status mereka masih terperiksa. Jika dalam 1 x 24 jam sudah terbukti maka
akan kita tetapkan sebagai tersangka. Sementara untuk sisanya (anggota dewan
lainnya, red) akan kita kembangkan,” tegasnya.
Modus
penyuapan sendiri, sementara ini hanya terkait masalah proyek. Dimana si
penyuap mengharapkan agar proyek mereka bisa di gol-kan. Di lain hal, isu terkait
adanya upaya gratifikasi dari anggota DPRD Seruyan tersebut, memang sudah lama
beredar di masyarakat. Dimana sebelumnya berkembang di masyarakat jika anggota
DPRD Seruyan minta ‘imbalan’ uang sebesar Rp.200 juta perorang, jika pihak
eksekutif ingin agar anggaran untuk tahun 2014 segera diketok oleh DPRD
Seruyan.
Ketika ditanyakan apakan
pihak eksekutif ada yang terlibat dalam kasus penyuapan yang menghebohkan
Kabupaten Seruyan itu, Kapolda masih belum bisa memastikan. “Kita lihat saja
perkemabangannya nanti. Kasus ini sementara masih diproses oleh Polres Seruyan
dan kami bantu dengan lima orang personel dari Polda Kalteng,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar