Rabu, 23 Februari 2011

Sejumlah Peralatan Evakuasi Sudah Disiapkan

Antisipasi Musibah Banjir di Kabupaten Seruyan

KUALA PEMBUANG – Banjir, yang merupakan musibah musiman di sejumlah daerah di Kabupaten Seruyan yang terjadi hampir setiap tahun memang perlu mendapatkan perhatian serius. Pada tahun 2011 ini selain sembako, sejumlah peralatan evakuasi pasca bencana sudah tiba di Kabupaten Seruyan.
Kabid Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Dinas Sosial Kabupaten Seruyan Suriyansyah mengatakan, jika sejumlah peralatan siaga bencana tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Pemprov Kalteng yang diharapkan bisa lebih melengkapi peralatan yang sudah tersedia pada tahun 2010 lalu.
“Sejumlah peralatan yang sudah kita terima pada tahun 2011 ini untuk keperluan evakuasi jika terjadi bencana diantaranya tenda pleton, tenda regu, tenda keluarga dan family kids,” terangnya seraya menambahkan,

jika peralatan tersebut juga bisa digunakan untuk keperluan evakuasi pada korban bencana lainnya seperti kebakaran.
Sementara pada tahun 2010 lalu, pihaknya juga telah menerima bantuan berupa 1 unit Truk, sepeda motor roda tiga dengan bak terbuka dan speed board untuk menjangkau daerah bencana yang tidak bisa dielwati melalui jalur darat. Selain peralatan evakuasi, sejumlah kebutuhan pokok atau sembako juga sudah disiapkan. Diantaranya, adalah stok beras Bulog milik Pemkab Seruyan pada tahun 2011 ini masih tersisa 100 ton.
“Selain untuk bencana alam, stok beras 100 ton ini juga bisa digunakan untuk membantu para petani yang mengalami gagal panen. Kades yang di desanya mengalami gagal panen akan mendata berapa KK yang mengalami gagal panen dan bisa melaporkannya kepada kita, lalu kita akan melakukan survey ke lapangan untuk memastikannya,” tegasnya
Beradasarkan data yang yang mereka dapatkan melalui laporan dari desa yang terkena musibah banjir serta hasil survey di lapangan, hingga saat ini terdapat 32 desa yang hampir setiap tahun mengalami banjir musiman. 32 desa itu hampir tersebar merata mulai dari Kecamatan Seruyan Hilir hingga Kecamatan Seruyan Tengah.
“Untuk Kecamatan Seruyan Hulu memang belum ada laporan dari Kades disana, sehingga tidak ada nama desanya yang masuk kategori rawan banjir tahunan. Selain menerima laporan langsung dari Kades, kita juga melakukan survey. Biasanya, banjir tahunan ini terjadi sekitar bulan dua atau bulan tiga dimana curah hujan cukup tinggi,” tandasnya.
Selain peralatan evakuasi dan sembako bagi korban bencana, kecakapan dan kesiapan. personel dalam penanggulanghan bencana tersebut juga terus mereka ditingkatkan. Pada tahun 2011 ini, pihaknya akan menggelar pelatihan pemantapan penanggulangan benacana. Dalam latihan ini, rencananya akan diundang kabupaten dari tetangga untuk mengikuti pelatihan bersama.
“Saat ini kita memiliki sebanyak 48 orang personel dan di masing – masing kecamatan induk juga terdapat tenaga kesejahteran sosial dan keselamataan (TKSK). TKSK ini nantinya yang akan melaporkan jika terjadi bencana,” pungkasnya.

Tidak ada komentar: