Seksi Pengolahanan Taman Nasional
Tanjung Puting (SPTNTP) Resor Pembuang Hulu, ternyata sering menemukan beberapa
barang bukti terkait aktivitas perburuan di areal konservasi tersebut. Namun,
pihaknya mengaku masih belum menemukan pelakunya.
Para petugas, kerap kali menemukan adanya peralatan untuk
berburu, dan hal ini dikhawatirkan miliki pelaku perburuan yang dapat mengancam
kelestarian flora dan fauna yang dilindungi di Taman Nasional Tanjung Puting.
"Kalau memang ditemukan akan kami tangkap dan
interogasi. Di dalam kawasan perlindungan itu kita duga kuat terjadi aktivitas
liar yang mengancam kehidupan satwa, berdasarkan penemuan pihaknya. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan kawasan yang dilindungi itu bisa dimasuki
dengan leluasa," kta Kepala Seksi Pengolahanan Taman Nasional Tanjung
Puting (SPTNTP) Resor Pembuang Hulu Kabupaten Seruyan Sahidin.
Sejumlah faktor yang membuat para pemburu liar bisa masuk
ke areal hutan yang dilindungi itu, ungkapnya, karena wilayah tersebut
berbatasan langsung dengan perkebunan milik perusahaan kelapa sawit. Selain itu
akses menuju kawasan TNTP yang lebih mudah, karena terbukanya akses jalan oleh
perusahaan perkebunan.
"Aktivitas perburuan liar terhadap satwa dilindungi
dilarang oleh undang-undang yang ancamannya adalah kurungan penjara selama
bertahun-tahun serta denda miliaran rupiah," tegasnya.
Sulitnya menjaga kawasan, lanjunta, karena akses yang
begitu mudah terutama melalui jalur darat. Meskipun sudah dipetakan, tetap saja
gangguan tersebut terjadi di dalam kawasan itu.
"Kekhawatiran kami sangat besar, karena di areal
tersebut terdapat satwa langka seperti khas kalimantan burung tingang,
owa-owan, orangutan, beruk, dan kelasi," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, sejumlah tanaman khas endemik
Pembuang Hulu, diantaranya tanaman Kantong Semar juga ada di kawasan tersebut.
Selain itu, juga terdapat empat jenis Ampularia, Bukeriana, Grasilis, dan
Miralibis. Semua jenis itu termasuk golongan langka dan hanya tersebar di hutan
Kalimantan dan Sumatera
"Dengan ditemukannya peralatan berburu itu,
tidak menutup kemungkinan satwa yang dilindungi inilah menjadi incarannya.
Bahkan mungkin flora langka juga menjadi incaran mereka. Kami akan terus
meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga kelestarian alam kalimantan ini," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar