Jumat, 15 Agustus 2014

Distribusi BBM Belum Diawasi



KUALA PEMBUANG – Bocornya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena dikonsumsi industri, biasanya terjadi pada saat berlangsungnya ditribusi. Namun hingga saat ini pengawsa distribusi BBM di wilayah Seruyan masih lemah, karena belum terbentuknya Tim Pengawas BBM.
Kepala Dinas Pertambang­an dan Energi (Distamben) Seruyan Sarwdi menhgaku, jika pihaknya tidak pernah melakukan pengawasan maupun pemantauan langsung ke lapangan kemana saja BBM itu selama ini didistribusikan.
“Sampai saat ini, memang belum ada pengawasan. Apalagi tim pengawas juga belum terbentuk,” tukasnya.
Menurutnya, pengawasan distribusi BBM yang disalurkan pihak Pertamina tersebut, terlebih dahulu harus dibentuk Tim Pengawas BBM di bawah koordinasi Sekretaris Daerah.
Pengawasan yang dilakukan tidak hanya mencakup masalah pendistribusian BBM ke masyarakat saja, melainkan memastikan harga jual BBM dari tingkat agen maupun pangkalan ke masyarakat.
“Dalam pengawasan, selain distribusi kita juga harus memastikan harga jual BBM di tingkat agen hingga pengecer, apakah sesuai dengan standar harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan atau tidak,” ujarnya.
Bahkan pihak Distamben sendiri sampai saat ini juga belum mengetahui persis kebutuhan riil untuk BBM bagi masyarakat se-Seruyan. Hal ini karena pihaknya tidak mempunyai data mengenai hal itu.  Sementara jumlah kuota BBM dari Pertamina pada tahun 2014 ini sebanyak 10.360 kilo liter, dengan rincian premium sebanyak 3.950 KL, mitan 1.319 KL dan solar 5.091 KL.
“Mengenai berapa jumlah pengajuan usulan kuota BBM sebelum kuota ditetapkan Pertamina, silahkan menanyakan langsung ke Bagian Ekonomi Setda Seruyan,” tukasnya.

Tidak ada komentar: