Sabtu, 30 April 2011

Papan Nama dan Nyawa

Setiap jalan – jalan keliling kota, terutama di tempat keramaian seperti pasar, pandangan mataku kadang iseng membaca sebuah papan nama. Baik itu nama sebuah toko, losmen atau sebuah tempat usaha. Mataku memang hanya bisa memandang sekilas, namun sudah bisa mengeja dengan tepat papan nama yang terpampang di tempat usaha yang iseng – iseng kubaca sambil menikmati perjalanan.
Tapi, baru sekarang aku terpikir tentang sebuah kesalahan kecil yang mungkin bisa berakibat fatal dari papan nama itu. Di sebuah tempat usaha dokter yang minimalis dan serba putih, aku sempat membaca (bisa dibilang sudah sering kubaca) papan nama di depannya bertuliskan : Tempat Praktek Dr. **** (tak perlu disebut namanya). Hanya terhalang beberapa toko dari tempat ‘praktek’ sang dokter, aku kembali membaca papan nama sebuah toko obat yang juga milik seorang dokter, bertuliskan : Apotik ****, milik Dr. *****.
Yah, memang sebuah kesalahan kecil; hanya kekeliruan menggunakan huruf ‘I’ dan ‘E’. Tapi, setelah kupikir-pikir kesalahan kecil itu bisa berakibat fatal. Karena profesi seorang dokter salah satunya adalah mengenai sembuh dan tidaknya seorang pasien (kalau bahasa kasarnya mungkin hidup dan matinya pasien).
Intinya, bagaimana seorang dokter bisa bisa menuliskan resep yang benar kepada seorang pasien, sementara menuliskan papan nama tempat usahanya saja sudah salah ? Padahal, menuliskan ‘Praktik’ dan ‘Apotek’ tidak serumit menuliskan sebuah resep yang memiliki ejaan sangat sulit untuk dibaca.
Sebagai manusia kita pasti sering salah (termasuk saya sendiri yang buta tentang ilmu kedokteran). Untuk itu saya mencoba agar tetap berpikiran positif; mungkin itu hanya kesalahan cetak dari pengusaha percetakkan dan bukan kesalahan sang dokter memberikan contoh tulisan papan nama yang akan dicetak. Mudah-mudahan…….

Tidak ada komentar: