Pernyataan menarik dikemukakan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Seruyan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tommy Amirul. Secara blak-blakan dia mengkritik rekan – rekannya sesama wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Kabupaten Seruyan.
Tommy menyatakan, jika kunjungan kerja yang selama ini dilakukan oleh sejumlah anggota DPRD Seruyan dijadikan ajang bisnis oleh mereka yang punya modal. Salah satu contohnya, ungkap Tommy, adalah dengan menyediakan dana talangan oleh pihak ketiga yang juga anggota DPRD Seruyan agar bisa berangkat kunker. Dana talangan oleh pihak ketiga itu, imbuhnya, karena anggaran kunker untuk angota DPRD Seruyan masih belum dicairkan.
“Setelah uang kunker dicairkan, maka akan dipotong fee yang mungkin sebesar 7 hingga 10 persen kepada pemberi talangan. Tepatnya saya tidak tahu, karena begitu uang dicairkan tahu-tahu sudah dipotong,” beber anggota Komisi II DPRD Kabupaten Seruyan itu.
Ketika sejumlah wartawan berada di Kantor DPRD Seruyan, kemarin, memang tidak tampak satu pun anggota DPRD Seruyan lainnya. Tommy mengatakan, para anggota DPRD Seruyan sedang kunker. Bahkan, dirinya sendiri sebenarnya juga ikut dalam kunker Komisi II DPRD Seruyan ke Manado. Namun dia memutuskan untuk tidak mengikuti kunker tersebut.
“Hampir semua anggota DPRD kunker. Sepertinya antar komisi bersaing untuk berangkat kunker. Kantor wakil rakyat jadinya kosong, seharusnya diatur jadwalnya sehingga ada yang jaga gawang. Saya bukannya menolak keberangkatan tersebut, namun juga harus dilihat manfaatnya bagi daerah,” tegasnya.
Jika memang sudah diagendakan kunker, sambungnya, seharusnya anggaran sudah disediakan dan bukannya malah meminjam dana talangan dari pihak ketiga yang sarat dengan kepentingan usaha cari untung. Ditambah lagi, selama ini hasil nyata bagi masyarakat Seruyan usai kunker tersebut memang belum terlihat nyata menaikan status perekonimian masyarakat kecil.
“Harusnya, mereka lebih banyak berkunjung ke dapil masing-masing agar mereka mengetahui apa yang menjadi keluhan masyarakat. Seperti kita ketahui, saat ini banyak sekali terjadi sengketa lahan antara warga dengan pihak perkebunan,” tandasnya.
Tidak hanya itu, selama menjabat sebagai anggota DPRD Seruyan, pria yang juga terpilih sebagai Ketua PKB Kabupaten Seruyan ini mengatakan jika selama ini dirinya merasa dikucilkan. Hal ini, lanjutnya, disebabkan karena dia memang lebih vocal atau bicara blak-blakan tentang sejumlah rekan kerjanya yang suka ‘jalan-jalan dengan alasan kunker.
“Kebanyakan dari mereka (rekan kerjanya di DPRD Seruyan, Red), lebih senang jika saya tidak ada di Kantor. Karena saya memang sering melakukan protes,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar