Hidup tak semudah seperti apa yang dikatakan oleh motivator. Hidup itu kenyataan, apa yang kita jalani dan rasakan. Boleh jadi kenyataan itu sama, tapi hidup yang kita jalani sudah pasti berbeda, dan yang paling berbeda adalah apa yang kita rasakan terhadap suatu kenyataan.
Sudah menjadi rahasia umum jika setiap individu itu berbeda. Mereka yang dijuluki atau menjuluki dirinya sebagai motivator bisa dengan enteng mengatakan jika sangat mudah untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang kita hadapi. Itu wajar, karena dia tidak merasakan apa yang kita rasakan. Karena dia tidak memiliki perasaan yang sama dengan perasaan kita.
Dua orang yang tidak saling mencintai akan dengan mudah menerima kenyataan untuk berpisah. Namun, seseorang yang mencintai akan sangat berat melepaskan orang yang dicintainya. Serdadu bisa dengan mudah memberondongkan peluru kepada musuhnya ketimbang masyarakat sipil yang akan merasakan beban berat dengan hanya menampar orang yang dia benci.
Ini soal rasa, soal apa yang kita jalani dan apa yang harus kita pilih. Dan itu tak akan mungkin sama, karena kita memang berbeda. Kita tak seperti si motivator yang seolah-olah tak memiliki beban dalam menghadapi masalah, terutama ketika bicara di depan kamera.
Saya tidak sentimen dan tidak juga pesimis. Tapi iniliah kenyataan, inilah yang kita hadapi, inilah hidup kita, inilah yang kita jalani, inilah yang kita rasakan dan pastinya tidak akan sama. Karena kita memang berbeda….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar